Jumat, 29 Agustus 2008

*Terganggu Saat Ngegame, Pria Habisi Nyawa Bayi*

Arizona – Tanpa kita sadari seringkali kita melakukan kesalahan atau melakukan yang berakibat fatal baik itu pada waktu kita sedang mengerjakan tugas atau pekerjan kita. Dan itu bisa saja kita lakukan pada diri kita sendiri ataupun orang lain dan tak lain demikian dengan yang telah dilakukan oleh seorang pria yang bernama Rene Edward Barrios ini, tanpa disadarinya karena keasyikannya dalam bermain game dia telah menghabisi nyawa seorang bayi yang sedang menangis. Kejadian itu terjadi ketika sudah larut dalam keasyikan bermain game, orang menjadi lupa segalanya.. Gara-gara merasa terganggu dengan tangisan bayi saat bermain game, ia tega membunuh bayi tak berdosa itu.

Pria bernama Rene Edward Barrios ini pada awalnya tengah asyik bermain game. Ibu si bayi yang merupakan teman tinggal Barrios sedang pergi, sedangkan bayinya yang bernama Jaden Encinas ditinggalkan di tempat tidur mereka. Namun tiba-tiba bayi tersebut menangis. Merasa keasyikannya bermain game terganggu, Barrios dengan perasaan kesal menghampiri bayi tersebut. Lalu, dia mengguncang-guncangkan tubuh bayi berusia 18 hari tersebut dan memukulnya tepat di kepala.
Setelah itu dengan santai, dia kembali melanjutkan permainan video gamenya. Sekitar 5-10 menit kemudian, Barrios kembali melihat bayi itu. Ternyata tubuh bayi itu telah membiru. Barrios panik, lalu menghubungi 911. Malangnya nasib bayi tersebut tidak dapat diselamatkan. Ia meninggal karena mengalami pendarahan retina dan luka di bagian otaknya.
Dan bukan hanya barrios saja yang telah tega membunuh karena asyiknya bermain game tetapi da juga seorang remaja yang telah tega membunuh sopir taksi

Ingin Nge-game, Remaja Bunuh Sopir Taksi

Bangkok - Seorang remaja Thailand nekat menikam seorang sopir taksi hingga tewas. Ironisnya, perbuatan edannya ini dipicu oleh hasratnya untuk bermain game dan terinspirasi oleh sebuah adegan dalam video game kontroversial, Grand Theft Auto.
Tersangka yang baru berusia 19 tahun itu bernama Polwat Chinno. Dia berhasil dibekuk polisi beberapa saat setelah membunuh sang sopir.Sang sopir ditemukan tewas bersimbah darah di kursi belakang dengan lebih dari 10 luka tusuk di sekujur badannya.
Polwat mengaku pada polisi bahwa dia membunuh sopir taksi itu untuk merampok uangnya demi memenuhi hasrat bermain game online. Ia memang begitu kecanduan ngegame, terutama pada Grand Theft Auto yang sering dikritik karena penuh dengan adegan kekerasan."Aku butuh uang untuk bermain game tiap hari. Orang tuaku tidak memberiku cukup uang," demikian pengakuannya seperti dikutip detikINET dari EarthTimes, Senin (4/8/2008).Dalam Grand Theft Auto sendiri memang terdapat sebuah adegan di mana pemain mencelakai pengemudi taksi dan mencuri mobilnya. Bahkan tersangka mengakui membunuh sang sopir adalah perkara mudah baginya.

Terinspirasi Game, Remaja Nekat Ngebom

Milton, Georgia - Untuk kesekian kalinya, video game menjadi 'kambing hitam' dalam kasus kejahatan. Game kontroversial Grand Theft Auto (GTA) disebut-sebut sebagai biang keladi pengeboman sejumlah mobil di Milton, Georgia.Tim investigator menangkap tiga orang remaja yang melakukan aksi pengeboman terhadap lima mobil itu. Tiga remaja tersebut mengaku meniru apa yang mereka lihat di video game Grand Theft Auto."Ada satu anak yang mengaku bahwa hal itu (mengebom-red) menyenangkan dan dia menikmati hal ini," ujar public safety director Milton, Chris Lagerbloom, seperti dikutip detikINET dari 11alive.com, Jumat (8/8/2008).

Video Game Sebabkan Mimpi Buruk?

Jerman - Mimpi buruk memang tidak menyenangkan. Beragam hal disalahkan sebagai penyebab mimpi buruk itu, misalnya saja bermain video game menyeramkan atau menonton program televisi yang mengerikan. Benarkah demikian?Ternyata, berdasarkan studi yang dilakukan oleh lembaga Sleep Laboratory di Central Institute of Mental Health, Jerman, disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara bermain video game dengan terjadinya mimpi buruk, khususnya di kalangan anak muda.

Studi tersebut melibatkan 250 pelajar di mana mereka diminta mencatat berapa lama mereka menghabiskan waktu bermain game dan menonton televisi. Mereka juga diminta menulis tayangan apa saja yang mereka lihat dan mimpi yang mereka ingat.
"Kami tidak menemukan korelasi antara menonton televisi dan bermain game dengan frekuensi mimpi buruk," ungkap Michael Schredl, kepala Sleep Laboratory memaparkan kesimpulannya seperti dikutip detikINET dari PCWorld, Selasa (29/7/2008).
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Dreaming ini, sebagian mimpi buruk malah diduga disebabkan dari bahan bacaan. Meski demikian, masih terlalu dini untuk menyimpulkan hal itu.

NB : Hati-hatilah berteman dengan orang yang telah kecaduan bermain game kalau tidak mau dibunuh juga :-D :P

0 comments: